GROBOGAN – Menyusul gagalnya renovasi Alun-alun Purwodadi
tahun 2014 dan 2015 lalu, pihak Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan
(DCTK) diminta untuk bisa menuntaskan proyek tersebut pada tahun 2016 ini. Hal
itu diserukan Plt Ketua DPRD Grobogan HM Nurwibowo pada wartawan di ruang
kerjanya siang tadi, Selasa (5/1/2016).
”Saya rasa pada tahun ini, proyek renovasi Alun-alun Purwodadi harus bisa
kelar. Kalau sampai gagal lagi, maka bupati saya minta untuk mengevaluasi
kinerja Kepala DCTK,” tegasnya.
Menurutnya, penegasan itu dilontarkan mengingat pada tahun 2014 lalu sudah
mulai direncanakan renovasi alun-alun. Namun, hal itu tidak bisa terealisasi
dengan alasan alokasi dananya tidak mencukupi dan belum ada Detail Engineering
Design (DED).
Kemudian, pada tahun lalu alokasi dana disiapkan hingga Rp 8 miliar. Namun,
lagi-lagi proyek yang jadi idaman warga itu tidak bisa terlaksana. Kali ini
alasannya tidak ada peserta lelang yang memenuhi persyaratan.
”Tahun 2016 ini, alokasi anggaran renovasi alun-alun ditambah jadi Rp 10
miliar. Saya berharap, tahun ini kondisi Alun-alun sudah berubah seperti
harapan banyak masyarakat,” cetusnya.
Sementara itu, kepala DCTK Grobogan Moh Chanif saat dikonfirmasi mengatakan,
pihaknya tengah melakukan penyesuaian dokumen lelang proyek renovasi Alun-alun
Purwodadi. Yakni mereview berkas tahun lalu untuk mengubah beberapa hal.
Seperti perubahan harga beberapa bahan yang mengalami kenaikan. Selain itu,
ada beberapa masukan detail gambar yang sebelumnya tidak direncanakan.
”Ada
beberapa item dokumen yang perlu diubah untuk penyesuaian. Dengan kebijakan ini
diharapkan rekanan tertarik untuk menggarap proyek Alun-alun Purwodadi itu.
Setelah selesai, pada Maret mendatang kami targetkan untuk proses lelangnya,”
katanya. (DANI AGUS/TITIS W)
(Sumber :http://www.murianews.com)